What Is The Secret

Wednesday, June 3, 2009

Maaf

Assalammualaikum, untuk semua pembaca blog saya, saya memohon maaf yang sebesar-besarmya karena tidak lagi menulis artikel akhir-akhir ini. kesibukan saya menghadapi ujian Term 1 Al azhar , dan mempelajari beberapa buku , juga belajar lebih dalam mengenai dunia Hiv Aids dan Narkoba , membuat saya tidak bisa berlama-lama di depan komputer. InsyaAllah , beberapa minggu lagi saya akan mulai menulis artikel lagi dengan ilmu yang saya dapat tentang dunia seputar hiv aids dan narkoba. terima kasih atas perhatiannya.

wslm

Nike sartika

Thursday, May 28, 2009

Junkie

Untuk sebagian orang, junkie merupakan suatu masalah ataupun akar suatu masalah di masyarakat. Stigma dan diskriminasi terhadap junkie ini menurut saya adalah masalah yang sebenarnya. terkadang junkie juga ingin lepas dari obat-obatan, namun mereka labil karena orang-orang di sekitarnya sudah terlanjur mendiskriminasikan mereka, sehingga sulit bagi mereka untuk mengungkapkan keinginan mereka. Saya sudah terjun langsung sendiri ke dalam dunia para junkie , meski saya bukan pemakai. Sahabat-sahabat saya adalah para junkie , dan mereka tidak pernah sekalipun menawarkan saya narkoba , malah mereka menasehati saya agar saya tidak seperti mereka. pernah saya bertanya kepada mereka " loe mau bebas ga sich dari ini (narkoba)?" dan mereka pun menjawab " mau sich, tapi ga tau caranya , lagi udah ancur, emang bisa ya bener lagi,,," jawaban yang menurut saya menuntut kita semua untuk bisa mendukung mereka kembali hidup normal dan bebas dari masalah. namun , kenyataannya , stigma dan diskriminasi terhadap para junkie membuat masyarakta normal menjauhi mereka dan bertindak lebih tidak normal dari mereka...otak mereka telah kacau oleh pengaruh obat-obatan , seharusnya kita membantu mereka dengan memberikan dukungan secara intens agar mereka mau berubah...saya meyakini satu hal..junkie ..akan seperti apa yang kita bayangkan , dan menurut saya, junkie memiliki hati yang bisa kita masuki...

Monday, May 25, 2009

Narkoba & Hiv Aids part 8

Junkie , sangat erat kaitannya dengan perilaku hidup bebas dan tanpa tujuan. Mereka sudah terlibat dengan kesenangan dunia yang menjanjikan kenikmatan , sehingga mereka mampu menghalalkan segala cara untuk membayar mahal kesenangan yang di janjikan. Telur adiksi bagi para pecandu merupakan hal yang patut kita ketahui, karena mereka ada di sekeliling kita, dan kita memerlukan pengetahuan untuk menghadapinya. Telur adiksi yang akan saya bahas pada artikel saya kali ini adalah Sex , yang saya kutip dari www.yakita.or.id

pa hubungan drugs dengan seks?

Perilaku junkie yang mempunyai aktifitas seks yang tinggi sangat berkaitan dengan drugs. Ditambah dengan gaya hidup seks bebas pada zaman sekarang ini. Memang setiap manusia mempunyai dorongan seks, tetapi perbedaan dengan junkie adalah dorongan seks junkie tinggi yang lebih dipengaruhi oleh drugs itu sendiri.

Pecandu akan melakukan apapun untuk mendapatkan drugs. Kehidupan pecandu telah dikendalikan oleh drugs.

Bagi pecandu, seks bisa dijadikan lahan untuk mendapatkan uang juga drugs. Misalnya pecandu rela untuk menjual dirinya untuk mendapatkan drugs. Tanpa harus memikirkan rasa malu karena pengaruh dari drugs itu. Diitambah lagi pecandu yang memang suka berganti-ganti pasangan dan suka berfantasi seks.

Jenis drugs itu sendiri juga mempengaruhi, contohnya: jenis drugs uppers, yang membuat stimulant pusat syaraf otak menjadi meningkat. Jenis drugs uppers dapat meningkatkan dorongan seks yang lebih tinggi dari biasanya.

Selain itu juga karena pengaruh dari drugs, pecandu melakukan hubungan seks sudah menjadi terbiasa dimana ada drugs selalu ada hubungannya dengan seks.

Dua hal ini tidak dapat dipisahkan, karena itu drugs dan seks saling terkait, di kehidupan pecandu. Pecandu sering melakukan seks riual party dengan menngunakan drugs terlebih dahulu.

Berikut ini pengalaman dari pecandu:

Tina, saya menggunakan alkohol dan jenis drugs heroin bersama pacar aya, lalu kami melakukan hubungan seks di luar kesadaran kami berdua, pada saat itu, saya masih berusia 16 tahun dan ini pertama kalinya bagi saya melakukan hubungan seksual. Karena pengaruh drugs, saya berani untuk melakukan hal itu, tanpa kami sadari, tiba-tiba itu sudah terjadi. Akhirnya setiap kami berdua menggunakan drugs pasti kami selalu melakukan hubungan seks.

Viola, 18 tahun, Saya pecandu, saya melakukan hubungan seks karena membuthkan uang untuk dapat membeli drugs. Dengan cara ini saya dengan mudah dan cepat mendapatkan drugs. Untuk bisa setiap hari memenuhi kebutuhan drugs saya setiap harinya.


.:: SEKS ABNORMAL ::..
.
Tingkah laku normal ialah tingkah laku yang adekwat (serasi, tepat) yang bisa diterima oleh masyarakat pada umumnya.

Tingkah laku pribadi yang normal ialah perilaku yang sesuai dengan pola kelompok masyarakat tempat dimana ia berada; sesuai pula dengan norma-norma sosial yang berlaku pada saat dan tempat itu, sehingga tercapai relasi personal dan interpersonal yang memuaskan.

Tingkah laku abnormal/menyimpang adalah tingkah laku yang tidak serasi/tepat, tidak bisa diterima oleh masyarakat pada umumnya, dan tidak sesuai norma sosial yang ada.

Apa sih seks normal itu?

Baik pria maupun wanita harus menyadari, relasi seksual itu sebaiknya dilakukan dalam batas-batas norma etis/ susila, sesuai dengan norma-norma masyarakat dan agama , demi menjamin kebahagiaan pribadi dan ketentraman masyarakat.

Apa sih seks abnormal itu?

Bentuk perilaku seks yang menyimpang dengan tindakan yang tidak bertanggung jawab, didorong oleh kompulsi-kompulsi (tekanan paksaan) dan didorong oleh impuls-impuls abnormal.

Abnormalitas seks yang disebabkan oleh dorongan seksual, misalnya:

Prostitusi atau pelacuran

Promiskuitas (hubungan seks secara bebas yang didorong oleh nafsu-nafsu seks saja)

Perzinahan

Perkosaan

Kebekuan seks

impotensi

Ejakulasi dini

Pembuangan sperma yang terlalu cepat

Ejakulasi namun tanpa mengalami puncak kepuasan/orgasme seksual saja

Abnormalitas seks disebabkan oleh partner seks yang abnormal, misalnya:

Homoseksual

Lesbianisme

Dll

Abnormalitas seks dengan cara-cara yang abnormal dalam pemuasan dorongan seksualnya, misalnya:

Onani atau masturbasi

Sadisme

Masokhisme dan sadomasokhisme

Mengapa perilaku abnormalitas seks berhubungan dengan adiksi?

Perilaku abnormalitas seks sangat berkaitan dengan adiksi, perilaku ini biasanya juga didorong karena adanya faktor dari pemakaian drugs, yang menyebabkan si pecandu memiliki kecenderungan melakukan perilaku ini.

Pecandu suka dengan ketegangan/tantangan yang dapat memancing adrenalin dan juga "bereksperimen" dengan perilaku-perilaku abnormal, termasuk melakukan kekerasan di dalam berhubungan seks. Seperti; sadisme, masokhisme, sadomasokhisme, dst.

Biasanya, untuk memenuhi kebutuhan drugsnya pecandu melakukan prostitusi atau berhubungan seks dengan bandar, orang asing, bahkan temannya sendiri untuk mendapatkan drugs. Ditambah dengan gaya hidup seks bebas yang mendorong tindakan-tindakan abnormalitas seks.

Faktor dari jenis-jenis drugs yang berbeda juga dapat menyebabkan abnormalitas seks, misalnya jenis drugs uppers yang dapat meningkatkan dorongan seksual yang lebih tinggi. Sehingga seringkali mereka tidak menyadari tindakan-tindakan yang telah mereka lakukan hanya untuk memenuhi dorongan seks itu.

Sedangkan jenis drugs downers dapat menurunkan dorongan seksual, maka dari itu biasanya untuk menaikkan dorongan itu pecandu menggunakan drugs jenis uppers.

Inilah perilaku abnormalitas seks yang sering terjadi di kalangan pecandu.

Sunday, May 24, 2009

Narkoba & Hiv Adis part 7

Pengguna narkoba , atau bisa disebut junkie, sudah masuk dalam ruang lingkup masalah yang terus menyudutkan mereka dengan iming-iming kesenangan tanpa mereka sadari. Ini berarti mereka harus mencukupi hidup mereka dengan narkoba. Telur adiksi menunjukkan sikap perilaku junkie pada umumnya, meskipun setiap orang (junkie) tidak sepenuhnya memiliki kesamaan. Saya sudah mengenal dengan baik orang-orang yang terlibat dengan narkoba , bahkan saya pernah ikut berkumpul dengan mereka. Tidak semua pemakain narkoba (junkie) mengajak orang lain untuk memakai narkoba, disinilah bisa saya sebutkan bahwa sikap perilaku junkie tidak semuanya sama. saat saya berkumpul dengan teman-teman bahkan sahabat-sahabat saya yang menggunakan narkoba, mereka sama sekali tidak menawarkan saya apalagi sampai memaksa saya untuk memakainya, bahkan mereka mengingatkan saya untuk tidak terjerumus ke dalam lubang hitam seperti mereka. memang, tidak semua junkie juga seperti yang saya temui. ada juga junkie yang sengaja mengedarkan narkoba dan memaksa pada awalnya. Karena sepengetahuan saya pengedaran narkoba itu seperti multi level marketing. jadi semakin banyak dia menawarkan dan berhasil membuat orang memakai narkoba, semakin banyak pula dia mendapatkan narkoba gratis.
berikut, artikel informasi dari www.yakita.or.id

Apa hubungan kriminal dengan drugs?

Terpecahnya telur adiksi satu, maka terpecah juga telur adiksi yang lainnya. Di dalam semua telur adiksi sudah menjadi begian dari kehidupan pecandu yang tercakup di dalam dunia adiksi

Kriminal sangat terkait dengan drugs dikarenakan di kehidupan pecandu di penuhi dengan tindakan kriminal. Untuk mendapatkan drugs, pecandu rela melakukan tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma hukum. Selain itu juga pecandu menyukai rush-rush dari tindakannya seperti mncuri, atau membeli drugs ke Bandar. Bagi hukum di negara kita dengan menggunakan drugs saja sudah termasuk tindakan kriminal yang juga dapat merugikan banyak orang.

Bila pecandu mabuk/sedang ketagihan dapat merugikan banyak orang, seperti mengancam/memaksa orang untuk memberikan kita uang, jika tidak kita akan merampas/ mencurinya.

Tindakan kriminal sangat terkait sekali dengan drugs. Drugs telah mengambil dan mengendalikan kita untuk melakukan segala hal demi drugs.

Apa hubungannya uang dengan drugs?

MONEY � POWER � CONTROL

Uang termasuk dalam telur adiksi karena bagi pecandu uang dapat di jadikan sebagai kekuasaan. dengan banyaknya uang si pecandu dapat merasa bahwa ia dapat mengotrol drugs. Uang adalah segalanya, karena bagi pecandu, ada uang ada barang

Pada awal pemakaian kebayakan para pecandu masih mendapatkan uang dari uang sakunya/uang jajan, uang tabungan dan belum terlalu masalah dengan uang. Tahap-tahap awal mendapatkan uang masihlah mudah dan belum terlalu terobses terhadap uang.

Tetapi begitu ia sudah kecanduan segalanya berubah, pecandu rela melakukan apapun untuk mendapatkan uang. Perilaku pecandu yang mulai terobsesi terhadap uang diikuti dengan tindakan kompulsinya pecandu mulai 'gila' terhadap uang karena untuk memenuhi kebutuhan drugs setiap harinya. Kegilaan pecandu, yang terobses terhadap uang ia melakukan hal-hal yang melanggar norma-norma hukum seperti: berbuat tindakan kriminal, mencuri, berbohong, manipulasi, dan tindakan kekerasan, dll. segala macam cara pecandu lakukan untuk mendapatklan uang.

Use :

Memakai uang jajan.

Masih mempunyai tabungan.

Masih dapat mengontrol uang.

Pikiran belum terpusat pada uang.

Abuse :

mulai berbohong untuk mendapatkan uang lebih.

Sudah mulai mengambil uang dari tabungan

Sudah mulai tidak dapat mengontrol uang.

Mulai banyak memikirkan uang.

Addiction :

Uang selalu habis terus.

Tabungan sudah mulai habis.

Sudah mulai mencuri untuk mendapatkan uang lebih.

Pikirannya terpusat pada uang.

Sudah mulai menjual barang.

Mencari segala macam cara untuk dapat uang.

Menipu untuk mendapatkan uang.

Culas.



Friday, May 22, 2009

Jenis-jenis narkoba

Terima kasih karena telah mengunjungi blog saya, terlebih karena telah meninggalkan comment yang sangat membantu saya untuk memperbaiki setiap tulisan saya. Saat ini topik yang saya ambil untuk blog saya mengenai narkoba , dan sebagai pembukaan saya menjelaskan tentang narkoba dan kehidupan junkie atau para pemakainya. Dalam pembahasan tentang junkie , jenis-jenis narkoba belum saya bahas, sehingga saya menulis semua perilaku junkie secara universal tidak tergantung pada jenis narkoba uppers , downers maupun all arounders.. saya sangat mengharapkan agar teman-teman dapat berkenan untuk terus membaca blog saya dan meninggalkan comment. terima kasih.

Narkoba & Hiv Aids part 6

Masih dalam pembahasan yang sama. Narkoba dan Hiv Aids merupakan suatu problematika kehidupan sosial di Indonesia yang tidak pernah ada solusinya. Berbagai penyuluhan dan upaya lainnya telah di laksanakan , namun amatlah sangat miris , ternyata hanya sedikit yang berhasil. Semua ini perlu menjadi renungan kita bersama, apakah yang menjadi masalah utama dalam hal ini...? Menurut saya , masalah utama yang ada adalah tidak adanya kontrol sosial, budaya seks bebas dan memakai narkoba sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan kita sekarang , negara indonesia menjadi kebarat-kebaratan dalam gaya hidup mayoritas orang. Lemahnya nilai agama , membuat hal ini sudah tidak dapat terkontrol lagi. Telur adiksi menjadi mata rantai yang tidak dapat putus yang terus berkembang. berdasarkan data pada tahun 2008 jumlah pemakai narkoba mencapai 3.2 juta jiwa dan 1.1 juta pemakainya adalah pelajar(Data ini disampaikan kemarin oleh Dikdik Kusnadi, anggota pemberdayaan potensi masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN)). bukankah hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama. masih adakah rasa kepedulian kita untuk membenahi lingkungan sosial di negara kita yang lama kelamaan dapat menjadi lebih buruk?
Berikut kutipan dari www.yakita.or.id tentang telur adiksi kekerasaan.

TELUR ADIKSI KEKERASAN

..:: TELUR ADIKSI KEKERASAN ::..

Kekerasan adalah : Suatu bentuk perilaku yang dilakukan seseorang dalam keadaan sadar, setengah sadar atau hilang kesadaran sama sekali dan biasanya kontak langsung dengan fisik yang dilakukan oleh junkie karena dibawah pengaruh drugs.

Ketika drugs sudah masuk kedalam sistem tubuh, sisi baik dari diri kita tertidur/ ditekan dan diambil alih oleh bagian sisi jahat dari diri kita yang bangkit sehingga timbullah sisi gelap yang ada didalam sisi jahat diri kita.

Mengapa pecandu suka melakukan kekerasan?

Karena terpecahnya salah satu dari telur adiksi kita yang menyebabkan timbulnya telur adiksi yang lain, seseorang yang kecanduan akan melakukan segala hal diluar kesadarannya untuk mendapatkan drugs.

Kekerasan yang dilakukan pecandu bisa terjadi juga karena pengaruh drugs, misalnya jenis drugs uppers yang dapat memberikan efek samping merubah perilaku pecadu menjadi kasar atau hilang kendali untuk mengontrol perilakunya.

Selain itu pecandu juga suka hal-hal yang penuh dengan tantangan untuk mendapatkan rasa kepuasan yang semakin lama semakin terus ingin merasakan kepuasan yang lebih.

Perilaku kekerasan:

Memukul.

Memaksa.

Kemarahan.

Membuat kacau.

Berbicara kasar/kotor.

Mengancam.

Kekerasan bagi pecandu alkohol atau obat-obatan :

Emosi tinggi.

Dorongan seksual yang tinggi.

Lupa diri (tidak sadar).

Tidak dapat mengendalikan perilakunya (tidak terkontrol).




Thursday, May 21, 2009

Quran of the day...

Surah Al Baqarah ayat 6-10

English :

Verily, those who disbelieve, it is the same of them whether you (O Muhammad peace be upon him)warn them or do not warn them, they will not believe.Allah Has set a seal on their hearts and ontheir hearings, (i.e they are closed from accepting Allahs Guidance), and on theirs will be a great torment.And of mankind , there are some (Hypocrites) who say ;" We believe in Allah and the last day" while in fact they believe not. They (think to) deceive Alah and those who believe , while they only deceive themselves, and perceive,(it)not!In their hearts is a disease (of doubt and hypocrisy) and Allah has increased their disease. A painfultorment is theirs because they used to tell lies.

Indonesia :
Sesungguhnya orang-orang kafir,sama saja bagi mereka , kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan , mereka tidak akan beriman.Allah telah mengunci-mati hati mereka dan pendengaran mereka , dan penglihatan mereka ditutup.Dan bagi mereka siksa yang amat berat.Di Antara manusia ada yang mengatakan " Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian, padahal sesungguhnya mereka bukanlah orang-orang beriman.Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang beriman,padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri sedang mereka tdak sadar.Dalam hati mereka ada penyakit,lalu di tambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.

Narkoba dan Hiv Aids part 5

Setiap orang pasti pernah punya masa lalu. begitu juga dengan aku. dan dengan mereka orang-orang special itu. Setiap orang pernah mempunyai kesalahan.. namun alangkah baiknya jika pernyataan ini tidak kita jadikan alasan untuk mebuat kita dengan mudahnya melakukan kesalahan.
Kehidupan yang di alami oleh seorang pecandu tidaklah mudah, mereka sebenernya berada pada kesenangan sesaat namun di belenggu oleh masalah yang tiada habisnya dan akhirnya menggerogoti setiap waktu hidup mereka. mendengar cerita dari dari semua orang-orang special itu..aku jadi semakin mengerti, bahwa kita sering kali tidak sadar dengan apa yang telah kita lakukan , yaitu menjadi budak kesenangan dunia. Berikut adalah pembahasan selanjutnya tentang telur adiksi , sebuah rangkain kehidupan junkie, yang aku kutip dari www.yakita.or.id...

Telur Adiksi adalah merupakan sebuah mata rantai yang tidak dapat terpisahkan. Telur Adiksi terdiri dari drugs, uang, seks, virus HIV/AIDS, Hepatitis C & PMS (Penyakit menular seksual), kekerasan, dan kriminalitas. Semua bagian ini saling berhubungan, jika satu telur terpecah maka bagian yang lain akan mengikut.

Kenapa menggunakan drugs? Pada awalnya menggunakan drugs karena adanya rasa keingin-tahuan yang dalam, sekedar ingin coba-coba ataupun terpengaruh oleh teman-teman/lingkungan. Pada akhirnya hal ini membawa kita menjadi kecanduan dan kita menjadi pecandu akibat terlalu sering/telah terbiasa menggunakan drugs tersebut.

Terciptanya telur adiksi di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal. Seperti yang kita ketahui telur adiksi itu mencakup drugs, seks, uang, virus & PMS, kekerasan, dan kriminalitas. Awalnya drugs masuk ke Indonesia mungkin disebabkan oleh faktor-faktor dari luar, seperti gaya hidup yang dianut oleh generasi hippies, yaitu kebudayaan seks dan rock 'n roll. Dan pada mulanya, drugs masuk ke Indonesia pada zaman kolonial Belanda yang pada waktu itu banyak dipakai oleh orang cina yaitu madat atau opium.

Kebutuhan akan drugs, juga membutuhkan uang. Semakin meningkatnya pemakaian berarti meningkat juga jumlah uang yang dibutuhkan. Pada tahun-tahun pertama pemakaian, pecandu belum terlalu bermasalah dengan uang, semakin lama ia memakai drugs masalah akan uang akan muncul. Sehingga, seringkali pecandu mencari uang dengan cara singkat/cepat yaitu dengan mencuri, menjual/mengadaikan perhiasan atau barang-barang di rumah dan seterusnya.

Dan juga dengan menggunakan drugs maka, biasanya dorongan seksual pada seorang pecandu akan meningkat. Memang setiap manusia mempunyai dorongan seksual, tetapi bedanya antara pecandu dengan orang normal adalah dorongan seksual yang dimiliki pecandu dipengaruhi oleh pemakaian drugs tersebut. Dengan gaya hidup seks bebas yang biasa dilakukan para pecandu, seolah-olah seks dan drugs tidak dapat dipisahkan lagi, sehingga menjadi suatu kebiasaan dimana ada drugs, kita juga akan melakukan seks.

Di kehidupan pecandu itu sendiri, bukan tidak mungkin telur ini akan terpecah. Dimulai dari kebutuhannya akan drugs sehingga pecandu membutuhkan uang. Dan untuk mendapatkan uang tersebut, pecandu akan melakukan apa saja asalkan kebutuhannya terpenuhi.

Pecandu juga merupakan pelaku seks aktif. Dan biasanya tidak dengan pasangan tetap atau berganti-ganti pasangan. Dan ada juga di antara pecandu yang bersedia "menjual dirinya" hanya untuk mendapatkan drugs atau uang. Belum lagi yang berani melakukan aborsi karena hamil diluar nikah. Karena mereka belum bisa bertanggung jawab dan takut terhadap pandangan keluarga dan masyarakat. Atau mungkin juga jika bayi tersebut akan lahir sebagai bayi junkie. Karena benihnya berasal dari pasangan junkie yang masih aktif sehingga mereka memutuskan untuk menggugurkannya.

Virus HIV/AIDS, Hepatitis C dan PMS juga terdapat di dalam kehidupan pecandu karena penggunaan jarum suntik. Jika si pecandu bergantian jarum suntik, maka dengan mudah ia akan terinfeksi virus-virus tersebut. Virus-virus ini juga dapat tertular melalui hubungan seks yang tidak aman (tidak menggunakan kondom). Karena perilaku pecandu yang impulsif dan kompulsif, sehingga mereka cenderung tidak peduli terhadap resiko-resiko perilaku mereka.

Kecenderungan melakukan kekerasan (baik secara fisik ataupun non-fisik) dan kriminal sudah merupakan bagian di dalam kehidupan pecandu. Semua ini hanya untuk memenuhi kecanduan/kebutuhan akan drugs dan kepuasan dirinya.

Inilah kehidupan Adiksi para pecandu.....

Tuesday, May 19, 2009

Narkoba dan Hiv Aids part 5

awalnya..aku tidak mempercayai..mengapa bisa narkoba menjadi suatu benda yang dapat menghancurkan diri sendiri dan lingkungan sosial.. aku tidak memprcayai betapa dahsyatnya benda itu sehingga menjadi suatu candu yang membuat orang tidak bisa lepas dengannya..sampai aku bergabung menjadi volunteer di panti rehabilitasi tersebut..dan aku mengenal baik orang-orang special itu...

berikut adalah pembahsan tentang pecandu yang aku kutip dari www.yakita.or.id


(3)PECANDU

"Jika tidak ada kata seperti, Adiksi/Kecanduan, maka tidak akan ada Pecandu."  Adiksi adalah suatu "Penyakit, hasrat/obsesi secara mental dan emosional, digabungkan dengan hasrat/obsesi secara fisik".  Definisi yang sederhana tentang seorang Pecandu adalah, "Saya tidak bisa berhenti"...  Sekali seseorang telah menjadi 'Pecandu', sepertinya mereka sudah memiliki 2 kepribadian yang terbelah dan berbeda.  "Kepribadian normal mereka yang lama menyenangkan, sedangkan kepribadian baru kecanduan mereka sangat menyeramkan'...

Alkohol (termasuk juga bir), Putaw (Heroin), Shabu-shabu (Methamphetamine), dan Kokain adalah zat-zat yang sangat adiktif...  Marijuana, Nipam, Ekstasi, LSD, Mushroom dan lainnya (Barbiturasi, Amphatamine, Hallucinogen) adalah semua 'obat-obatan' yang dapat dengan mudah menuntun seseorang pada 'adiksi'...!
Sekali seseorang kecanduan terhadap obat-obatan atau alkohol tidak ada jalan kembali.
  Adiksi, dan Kepribadian Adiksi, hampir seluruhnya mengambil kendali atas hidup seseorang...  Dunia Adiksi dimana si Pecandu tersebut hidup menjadi Dunia Mimpi Buruk...  Si Pecandu harus menggunakan obat-obatan atau alkohol (atau keduanya), kecil sekali atau tidak ada pilihan sekali kecanduan!

Pecandu seringkali tidak menggunakan 'obat-obatan dan alkohol' setiap hari, atau bahkan setiap dua hari sekali.  Para Pecandu seringkali hanya menggunakan obat-obatan atau minum alkohol di malam hari, atau hanya pada akhir minggu.  Atau hanya menggunakan 'zat-zat' tersebut beberapa hari dalam sebulan.  Tetapi, 'sekali zat kimia dimasukkan, 'hasrat/obsesi mengambil alih, dan si Pecandu harus mabuk'.
'
Hal-hal lain, selain mabuk menjadi tidak lengkap!'  Jika  tidak lengkap, untuk alasan apapun, si Pecandu akan menyelesaikan 'mabuk'  mereka di tempat lain, dan kadang setelahnya...
Bagi Pecandu tidak ada yang lebih penting dari obat, obat harus didahulukan.
Jika si Pecandu tidak mendapatkan 'sang obat', si Pecandu mulai mengalami gejala-gejala Penarikan Kimiawi, Sakit Junkie (Sakaw).  Tanpa 'obat, kehidupan terasa menyakitkan, dengan obat, kehidupan bisa diterima sekali lagi'.  Sakit apapun, rasa bosan, stress, atau marah, akan menyebabkan si Pecandu mencari 'sesuatu yang melegakan'.

  Sesuatu yang melegakan bagi Pecandu berarti,

 'memakai obat-obatan lebih banyak, dan menghilangkan rasa sakit tersebut'...  

Para Pecandu akan melakukan hampir apa saja untuk mendapatkan obat mereka.  Si Pecandu akan berbohong, mencuri, menipu dan seringkali 'menjual diri' untuk mendapatkan obat...  Dunia Adiksi adalah mimpi buruk, dan siapa saja yang dekat dengan si Pecandu hidup dalam mimpi buruk Adiksi...

  Peraturan Pertama di Jalanan adalah,
"Semua Pecandu adalah pembohong dan pencuri, jangan pernah percaya pada Pecandu."
'Kehidupan keluarga' dari Pecandu manapun adalah buruk hingga menyeramkan, memalukan sampai menyedihkan, kemarahan hingga kebencian, ketakukan hingga kekerasan, dan kadang kala kekerasan yang mematikan...  Setiap orang dalam keluarga sangat terpengaruh secara mendalam dengan  'tingkah laku, kebiasaan dan pola' pecandu.  Moral dan etika dihancurkan di setiap Rumah tangga Pecandu manapun.  Kegelisahan, ketegangann dan perasaan sakit menguasai rumah tangga...
Tidak ada seorangpun yang 'aman' dari pecandu jika mereka ada di sana.  Apabila si pecandu tidak ada, akan selalu ada kekhawatiran yang terus menerus memikirkan dimana mereka berada...
Ini adalah realitas yang tragis dan menakutkan tentang Dunia Adiksi, Dunia Pecandu, dan Dunia Keluarga Pecandu yang hidup di dalamnya...  Selalu!  

Jika ada seorang Pecandu di dalam rumah atau keluarga anda, anda dalam kesulitan!

Dan, Pecandu selalu bertambah parah seiring dengan perkembangan adiksinya, ia tidak akan membaik, kecuali dirawat...!

Mengapa tingkah laku kita berubah ketika kita menggunakan obat-obatan?

Sederhana, obat-obatan menenangkan...

Obat-obatan (termasuk alkohol) baik merangsang (heightens) atau sedatif (lowers) 'fungsi dan aktifitas dasar dan standar otak '.  Setiap orang cenderung merasa mereka menjadi 'lebih bebas' (pada awalnya)...  Mereka akan bertindak seolah-olah mereka lebih berani, lebih santai, tampak lebih baik, lebih pintar, dan mereka melakukan 'hal-hal' yang biasanya tidak mereka lakukan jika tidak menggunakan obat-obatan.

Ini adalah salah satu 'ilusi terbesar' dari obat-obatan pada awalnya.

'Obat-obatan, awalnya, membuka sebuah jendela di dalam pikiran', suatu Dunia Fantasi yang Memikat, Menyenangkan dan memberi Hiburan.

Tingkah laku-pun berubah sehubungan dengan pemakaian obat, begitu juga dengan kepribadian seseorang...

Apakah tanda-tandanya jika seseorang telah menyalahgunakan obat atau kecanduan terhadap obat-obatan?

a. Mereka berganti teman
b. Nilai sekolah mereka mulai menurun, atau mereka mulai bolos sekolah/kerja.
c. Musik dan cara berpakaian mereka berubah.

d. M
ereka selalu memerlukan lebih banyak uang'
e. Mereka mulai menyalahkan orangtua/keluarga mereka untuk semua masalah da n kesulitan-kesulitan mereka.
f. Mereka mulai berbohong.
g. Mulai mencuri.

h. Mulai bergadang, atau tidak pulang sama sekali.

i. Hampir semuanya menjadi '
membosankan'...
j. Mereka menjadi mudah frustrasi dan marah (seringkali dalam kemarahan mereka membanting dan memecahkan barang-barang di rumah)
k. Mereka mulai menolak pergi bersama-sama keluarga

l. Semakin dan semakin sering menonton TV (seringkali 4 sampai 10 jam setiap hari)

m. Pemikiran untuk menghancurkan diri sendiri (bahkan bunuh diri) bisa muncul

Bersamaan dengan 'simptom-simptom' ini, harga diri, hormat terhadap diri sendiri, motivasi diri, kebanggan diri, dan mencintai diri sendiri, semuanya menurun...  Kebanyakan semuanya diganti dengan kebalikannya...

Berapa kali pecandu memakai obat?

Pecandu yang kecanduan terhadap Putaw dan Shabu biasanya memakai obat 2 sampai 5 kali sehari. 

Alkoholik kronis akan minum 4 sampai 8 gelas (besar) atau lebih setiap hari. 

Pecandu kronis mariyuana akan mengisap mariyuana 3 sampai 6 kali sehari. 

Dengan obat-obatan yang lain pemakaian ini bisa berbeda antara yang satu dengan yang lain, dan obat yang membuat mereka kecanduan.

    Apa yang terjadi pada seseorang setelah mereka kecanduan?

Adiksi bersifat progresif, baik secara mental maupun fisik.  Sekali seseorang menjadi pecandu kehidupan mereka berubah dari parah menjadi buruk, dari ketakutan menjadi panik, dari kegelisahan menjadi paranoid, dari sakit menjadi penderitaan.  Adiksi selalu menjadi parah semakin lama seseorang tetap kecanduan.

Semakin sering kebanyakan orang sadar bahwa adiksi menyebabkan kematian!

Adiksi tidak terjadi begitu saja, dalam waktu singkat. Pengrusakan Adiksi juga terjadi melalui suatu proses. Perlu waktu untuk menjadi pecandu, perlu waktu pula untuk pulih!

Ingat, anda pun waktu itu tidak segera tahu ketika si pecandu anda mulai minum alkohol dan menggunakan drugs? Banyak di antara kita yang mengetahui si pecandu bermasalah dengan drugs ketika masalah sudah begitu bertumpuk sehingga anda tidak bisa tutup mata lagi.

Masuk pemulihan, sudah tentu harapan anda adalah ia keluar pulih total. Perilaku si pecandu juga anda harapkan sudah berubah sempurna. Namun waktu enam bulan dalam pemulihan, bukan waktu lama untuk mengubah sikap. Berapa besar perubahan dalam diri anda sendiri dalam waktu enam bulan terakhir ini?