What Is The Secret

Thursday, May 21, 2009

Narkoba dan Hiv Aids part 5

Setiap orang pasti pernah punya masa lalu. begitu juga dengan aku. dan dengan mereka orang-orang special itu. Setiap orang pernah mempunyai kesalahan.. namun alangkah baiknya jika pernyataan ini tidak kita jadikan alasan untuk mebuat kita dengan mudahnya melakukan kesalahan.
Kehidupan yang di alami oleh seorang pecandu tidaklah mudah, mereka sebenernya berada pada kesenangan sesaat namun di belenggu oleh masalah yang tiada habisnya dan akhirnya menggerogoti setiap waktu hidup mereka. mendengar cerita dari dari semua orang-orang special itu..aku jadi semakin mengerti, bahwa kita sering kali tidak sadar dengan apa yang telah kita lakukan , yaitu menjadi budak kesenangan dunia. Berikut adalah pembahasan selanjutnya tentang telur adiksi , sebuah rangkain kehidupan junkie, yang aku kutip dari www.yakita.or.id...

Telur Adiksi adalah merupakan sebuah mata rantai yang tidak dapat terpisahkan. Telur Adiksi terdiri dari drugs, uang, seks, virus HIV/AIDS, Hepatitis C & PMS (Penyakit menular seksual), kekerasan, dan kriminalitas. Semua bagian ini saling berhubungan, jika satu telur terpecah maka bagian yang lain akan mengikut.

Kenapa menggunakan drugs? Pada awalnya menggunakan drugs karena adanya rasa keingin-tahuan yang dalam, sekedar ingin coba-coba ataupun terpengaruh oleh teman-teman/lingkungan. Pada akhirnya hal ini membawa kita menjadi kecanduan dan kita menjadi pecandu akibat terlalu sering/telah terbiasa menggunakan drugs tersebut.

Terciptanya telur adiksi di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal. Seperti yang kita ketahui telur adiksi itu mencakup drugs, seks, uang, virus & PMS, kekerasan, dan kriminalitas. Awalnya drugs masuk ke Indonesia mungkin disebabkan oleh faktor-faktor dari luar, seperti gaya hidup yang dianut oleh generasi hippies, yaitu kebudayaan seks dan rock 'n roll. Dan pada mulanya, drugs masuk ke Indonesia pada zaman kolonial Belanda yang pada waktu itu banyak dipakai oleh orang cina yaitu madat atau opium.

Kebutuhan akan drugs, juga membutuhkan uang. Semakin meningkatnya pemakaian berarti meningkat juga jumlah uang yang dibutuhkan. Pada tahun-tahun pertama pemakaian, pecandu belum terlalu bermasalah dengan uang, semakin lama ia memakai drugs masalah akan uang akan muncul. Sehingga, seringkali pecandu mencari uang dengan cara singkat/cepat yaitu dengan mencuri, menjual/mengadaikan perhiasan atau barang-barang di rumah dan seterusnya.

Dan juga dengan menggunakan drugs maka, biasanya dorongan seksual pada seorang pecandu akan meningkat. Memang setiap manusia mempunyai dorongan seksual, tetapi bedanya antara pecandu dengan orang normal adalah dorongan seksual yang dimiliki pecandu dipengaruhi oleh pemakaian drugs tersebut. Dengan gaya hidup seks bebas yang biasa dilakukan para pecandu, seolah-olah seks dan drugs tidak dapat dipisahkan lagi, sehingga menjadi suatu kebiasaan dimana ada drugs, kita juga akan melakukan seks.

Di kehidupan pecandu itu sendiri, bukan tidak mungkin telur ini akan terpecah. Dimulai dari kebutuhannya akan drugs sehingga pecandu membutuhkan uang. Dan untuk mendapatkan uang tersebut, pecandu akan melakukan apa saja asalkan kebutuhannya terpenuhi.

Pecandu juga merupakan pelaku seks aktif. Dan biasanya tidak dengan pasangan tetap atau berganti-ganti pasangan. Dan ada juga di antara pecandu yang bersedia "menjual dirinya" hanya untuk mendapatkan drugs atau uang. Belum lagi yang berani melakukan aborsi karena hamil diluar nikah. Karena mereka belum bisa bertanggung jawab dan takut terhadap pandangan keluarga dan masyarakat. Atau mungkin juga jika bayi tersebut akan lahir sebagai bayi junkie. Karena benihnya berasal dari pasangan junkie yang masih aktif sehingga mereka memutuskan untuk menggugurkannya.

Virus HIV/AIDS, Hepatitis C dan PMS juga terdapat di dalam kehidupan pecandu karena penggunaan jarum suntik. Jika si pecandu bergantian jarum suntik, maka dengan mudah ia akan terinfeksi virus-virus tersebut. Virus-virus ini juga dapat tertular melalui hubungan seks yang tidak aman (tidak menggunakan kondom). Karena perilaku pecandu yang impulsif dan kompulsif, sehingga mereka cenderung tidak peduli terhadap resiko-resiko perilaku mereka.

Kecenderungan melakukan kekerasan (baik secara fisik ataupun non-fisik) dan kriminal sudah merupakan bagian di dalam kehidupan pecandu. Semua ini hanya untuk memenuhi kecanduan/kebutuhan akan drugs dan kepuasan dirinya.

Inilah kehidupan Adiksi para pecandu.....

No comments:

Post a Comment